Berharap Pandemi Covid-19 Segera Berlalu

Barnas Aceh- Banda aceh| Berbagai elemen lapisan masyarakat Aceh berharap ancaman pandemi Covid-19 dapat segera berlalu. Mengingat akibat dari ancaman virus tersebut yang selama ini menyerang, telah membuat pengaruh buruk bagi segala bidang dalam kehidupan masyarakat.
“Kita berharap pandemi covid-19 ini segera berlalu dan hilang di atas pemukaan dunia ini, supaya hidupan masyarakat dapat kembali normal seperti sedia kala,” kata Mukhtar salah seorang warga sekaligus tokoh masyarakat di pedalaman Kecamatan Jaya, Aceh Jaya, Selasa malam (16/6).
Pria yang mengaku acuh tak acuh dalam menyakini keberadaan virus corona itu dan menyerang manusia, secara pribadi mengaku tidak merasa khawatir dengan ancaman virus tersebut. Meskipun berbagai kalangan masyarakat dunia menyatakan bahaya. Tetapi secara perkembangan kehidupan masyarakat ancaman virus tersebut telah mengakibat semua lini menjadi lumpuh, sehingga ekonomi masyarakat sangat terganggu dan terpuruk bahkan hubungan silaturrahim sesama pun ikut berdampak.
“Mau tidak mau aturan yang telah dibuat oleh pemerintah wajib kita ikuti, sedangkan di sisi lain ekonomi masyarakat terus ambruk, hubungan antar sesama kian renggang,” ujarnya.
Dikutip dari sebuah video youtube salah seorang dai di aceh, yaitu abiya Jeunib juga mengharapkan harapan yang sama agar pandemi covid-19 itu cepat berlalu.
“Semoga tidak ada dari kalangan kita kita ini yang berharap pandemi terus berlangsung supaya bantuan terus mengalir, sementara banyak pihak yang menjadi terpuruk dengan pandemi covid ini,” kata Abiya Jeunib dalam sebuah ceramanya yang diposting melalui video youtube cannel miliknya.
Menyikapi perkembangan upaya pemutusan matarantai penularan Covid-19 akhir-akhir ini khususnya di Aceh, telah tiga kali dikelurkan insteruksi oleh Pemerintah aceh terkait pembatasan pergerakan masyarakat dengan tujuan meminimalisir penularan covid-19 di Aceh.
Tak cuma menerapkan pembatasan pergerakan masyarakat di lingkup mikro, tapi Pemerintah Aceh juga mewajibkan vaksinasi terutama kepada seluruh Aparat Sipil Negara (ASN) yang bertugas di Aceh dan telah memberikan vasilitas vaksinasi yang digelar di berbagai titik di seluruh Aceh.
Meski masih ada sejumlah keraguan di masyatakat soal efeksamping Vaksinasi covid-19, namun antusias ASN dan tokoh masyarakat terus tumbuh dan vaksinasi berjalan secara lancar, bahkan sebagai bentuk antusiasme peserta vaksin tampak terdapat antrian panjang di setiap pusat pelayanan vaksinasi dilakukan.
Berdasarkan data resmi Pemerintah Aceh yang di sampaikan oleh Ka Biro Humas Setda Aceh, Muhammad Iswanto, per hari Rabu 16 Juni 2021, jumlah ASN di lingkungan Pemerintah Aceh yang telah menjalani vaksinasi Covid-19 tercatat mencapai 7.771 orang.
Setiap hari penambahan diperkirakan bertambah capai 778 orang hingga 800 orang ASN yang menjalani vaksinasi Covid-19.
Disisilain, Pemerintah Aceh juga telah memperpanjang Instruksi PPKM hingga 24 Juni mendatang.
Pantauan media ini, sejak dari penerapan instruksi PPKM pertama hingga ke tiga ini, pedagang dan masyarakat tampak antusias mengikutinya dimana segala bentuk kegiatan masyarakat serentak ditutup saat waktu yang telah ditetapkan tiba dan dalam kegaiatan sehari hari masyarakat juga sudah rutin mengenakan masker.
Di sektor pengawasan, para pasukan gabungan yang terdiri dari TNI,Polri dan Satuan Pamong praja juga rutin melakukan razia di malam hari ke titik titik pusat keramaian masyarakat di sertai dengan halo halo (memberikan aba aba terkait jara jarak-read).
Sedangkan di pihak mubalig atau tokoh agama, juga turut menyuarakan melalui dakwah dakwahnya, terutama saat menyampaikan khutbah jumat di setiap hari jumat di berbagai masjid yang digelar salat fardhu jumat.
Dikutip dari berbagai sumber yang diterima media ini, Ancaman Covid-19 gelombang kedua kembali marak di Aceh, pasca Idul Fitri berlangsung, meski pada saat itu pemerintah telah menyerukan untuk menjaga jarak dan tidak keluar daerah, namun aktivitas maayatakat tidak dapat dibendung secara menyeluruh sehingga banyak peningkatan terpapar Covid-19 dari orang yang keluar masuk luar daerah aceh.
Tak hanya itu, Gubernur Aceh turut terpapar Covid-19 dan telah menjalani isolasi mandiri selama dua pekan, tapi virus mematikan itu masih saja mendera pimpinan rakyat Aceh itu, sehingga pihak dokter merekomendasi kepada Gubernur Aceh, Nova Iriansyah untuk mrlanjutkan isolasi untuk masa selanjutnya, karena setelah 14 hari berlangsung, Nova Iriansyah masih terdeteksi mengindap Covid-19.
Ancaman pandemi Covid-19 pada gelombang kedua ini tak ubah bak peristiwa Tsunami tahun 2004 lalu, dimana pada hantaman gelombang kedua banyak masyarakat Aceh jatuh korban jiwa dan harta benda. Demikian halnya dengan Covid-19 ini, aksi yang dilakoni oleh virus tersebut lebih besar dari periode pertama tahun 2020.
Bahkan, Gubernur Aceh yang telah menjalani Vaksinasi Covid-19 pada awal penerapan vaksinasi dulu, tidak luput dari serangan Virus yang bermula dari negeri tirai bambu itu.
Tak cum ancaman jiwa yang patut di khawatirkan, tapi ancaman ekonomi masyarakat pun kian hari terus terpuruk, ratusan usaha masyarakat terpaksa gulung tikar akibat sepi pengunjung efek negatif dari ancaman Covid tersebut di rasakan oleh semua bidang usaha, termasuk pedagang dan pelaku wisata di Aceh.
Semoga, Pandemi Covid-19 yang sudah masuk tahun kedua itu cepat berlalu dan pergi sejauh mungkin dari manusia, supaya masyarakat dunia dapat kembali menata kehidupannya secara normal dan kembali membangun ekonomi yang sudah ambruk. (Redaksi)
Penulis : Dahlan
Editor : Chandra D